Sampai saat ini filosof yang paling
besar pengaruhnya tidak tidak terlepas dari Ploto dan Arestoteles. Pemikiran
dari dua filosof itu benar-benar talah menjadi inspirasi pada filosof
selanjutnya. Berkenaan dengan materi yang disampaikan oleh Bapak Imam Iqbal
pengampuh mata kuliah Filsafat Islam Trasidi barat (Andalusia) ini dengan tema
pembahasan Interrelasi Neoplatonisme dan
sufisme berjalan cukup menarik.
Beliau mencoba menerangkan bagaimana
konsep ajaran dari Neoplatonisme dan sufisme khususnya dalam Islam itu sendiri
mengnai masalah “penciptaan alam semesta” dengan memberi pernyaan “bagaimana
alam raya (menjadi) ada? Penyaan itu cukup membingunkan semua mahasiswa pada
saat itu.
Dalam penciptaan disini ada dua
konsep yang berbeda jika kita lihat dari konsep ajaran Plato dan Aristoteles
dengan teologi khususnya Islam. Dalam konsep Arestoteles adanya gerak ini
adalah dengan adanya “prinsip gerak”, sama seperti Plato, namun bedanya pada
Plato adalah “prinsip idea”. Dua pemikiran itu memikili kesamaan yaitu pada
prinsip. Apa yang dimaksud prinsip dalam pemikiran mereka? Menurut Plotinus,
prinsip itu adalah yang Esa, tuhan, dan lain-lain. Tetapi tuhan yang dimaksud
disini adalah bukan pada Tuhan dalam
kacamat teologi.
Prinsip disini adalah unmeteri dan alam sendiri terdiri dari
materi. Namun materi tersebut dalam
konsep diatas adalah mengalami tranformasi atau mengalami perubahan. Misalnya
ada sebuah bangunan katakanlah rumah. Rumah tersebut sebagaimana kita lihat
adalah tersusun dari materi-materi dengan melalui proses bangun sehingga
jadilah rumah seutuhnya. Namun, ketika beberapa lama kemudian rumah yang utuh
tersebut roboh misalkan karena ada gempa atau angin puyuh sehingga membuat
bengunan yang utuh tadi kocar-kacir
meteri-materinya, genting, batu bata, kaca dan sebagainya itu terpisah sehingga
sudah tidak berbetuh rumah, manun yang ada hanyalah puing-puing dari bangunan
tersebut.
Ketika puing-puing dari materi
bangunan tersebut di ambil bagian yang masih bisa dipakai misalkan gentingnya
buat atap dapur, kayunya buat kandang atau penyanggah bahkan dijadikan kayu
bakar, batu-batunya digunakan untuk membangun sesuatu yang lain dll. Maka dari
itu materi yang diambil dari bangunan rumah itu tadi dan dibut materi bangunan
yang lain maka hasilnya tidak dikatan
rumah lagi. Melainkan sudah beralih pada nama kandang, penyanggah, kayu baka
dan sebagainya. Itulah yang dimaksud tranformasi dari bentuk asal kepada bentuk
yang lainnya, itulah yang dimaksud dengan prinsip gerak atau prinsip idea.
Berbeda ketika kita mengkaji tentang
adanya alam ini dalam kacamata teologis, yang mana teologis memberikan pamahan
bahwa dibelakang itu semua ada yang menggerakkan, yaitu Tuhan sebagai pencipta
dari alam raya ini. Berkenaan dengan itu, Tuhan juga telah memberikan
keteraturan terhadap alam ini untuk kemudian berjalan atau berfungsi sesuai
dengan hukum kausalitas atau keteraturan itu sendiri.
Dari penjelasan diatas cukup berbeda
sekali mengenai konsep penciptaan. Yaitu antra prinsip dan pencipta (Tuhan).
Namun bagi penulis lebih cendrung kepada konsep teologi, yaitu alam ini
diciptakan bukan ada dengan sendirinya. Kerena ketika alam raya diyakini ada
kerena prinsip maka segala kehidupan ini berjalan sesuai dengan hukum alam itu
sendiri, baik itu dengan cara berefolusi atau ada tranformasi didalamnya. Artinya
kejadian alam atau hal yang akan ada dalam alam ini bisa dianalisis atau bisa
diraba oleh akal. Padahal dalam keseharian hudup kita ada banyak hal yang
terjadi atau bahkan ada dalam alam raya ini diluar pradiga kita, meskipun pada
awalnya sudah belajar dari gejala-gejala yang ada. Namun gejala yang ada tidak
sepenuhnya akan memberi kepastian akan sesuatu yang akan terjadi atau akan ada.
Seandainya ketika gejala-gejala yang
ada cukup memberi isyarat akan terjadinya sesuatu dan itu pasti akan terjadi,
maka pendapat yang mengatakan bahwa dalam alam raya ini hanya ada prinsip bisa
dibenarkan. Namun pada kenyataannya banyak hal-hal yang terjadi dalam alam raya
ini diluar praduga kita artinya tidak sesuai dengan hukum kausalitas.
0 komentar:
Posting Komentar